Thursday, January 31, 2008

ALL THAT REMAINS


Band metal Massachusetts, Amerika, ALL THAT REMAINS saat ini sedang berada di Florida tepatnya di Studio Audiohammer untuk merekam beberapa lagu bersama produser Jason Suecof (CHIMAIRA, TRIVIUM, BURY YOUR DEAD, DEVILDRIVER) sebagai bahan rilisan DVD terbaru mereka.

Rencananya bulan Oktober mendatang, Prosthetic Records akan merilis DVD mereka dengan berisi penampilan live band tersebut dari beberapa shot termasuk konser mereka di Philadelphia dan Baltimore serta beberapa video klip tentunya.

ALL THAT REMAINS saat ini menjadi salah satu band metal yang sedang naik daun terutama dengan rilisan terbaru mereka yang juga menjadi album penuh ketiga mereka dengan titel “The Fall of Ideals” yang telah terjual hingga lebih dari 100 ribu keping dan mereka telah bermain di beberapa tur besar dimana salah satunya adalah “Sound of the Underground” dan ALL THAT REMAINS direncanakan akan tampil di beberapa tempat di Meksiko dan Eropa pada Agustus mendatang dan juga Wacken Open Air Festival di Jerman.
Read More..

Wednesday, January 30, 2008

THORIUM Rilis Album Baru



Band death metal Denmark, THORIUM menandai comeback nya dengan merilis album baru bertitel “Feral Creation” yang rencananya dirilis bulan Januari mendatang oleh Mighty Music. Album baru mereka tersebut direkam di Studio AlBerno di Swedia dimana THE HAUNTED juga pernah merekam albumnya disana dan dimixing oleh produser handal, Jacob Hansen di Studio pribadi Hansen. Seakan masih belum cukup, THORIUM rencananya juga akan menggunakan artistik Dan Seagrave untuk menangani kover album. Seagrave sendiri dikenal sebagai artistik yang telah membuat kover album untuk beberapa band death metal diantaranya MALEVOLENT CREATION, ENTOMBED, dan SUFFOCATION.

Selain itu di awal November ini mereka juga direncankan akan ikut ambil bagian di acara “Aalborg Metal Festival” yang akan digelar tanggal 2 hingga 3 November di Aalborg, Denmark dimana rencananya event tersebut akan menampilkan KREATOR, DREAM EVIL, SOILWORK, CHIMAIRA, CALIBAN dan juga SIRENIA, serta beberapa band lainnya.

“Kami sangat ingin tampil di Aalborg Metal Festival dimana event ini tanpa diragukan adalah salah satu event terbesar yang ada di Denmark dan rencananya kami akan tampil dengan membawa beberapa lagu lama dan tentunya lagu-lagu baru,” ujar Allan Tvedebrink selaku gitaris THORIUM.

Di Denmark, nama THORIUM cukup masuk perhitungan dimana bersama Diehard Music mereka telah merilis dua album yang cukup terkenal di tahun 2000 dan 2003 dengan terjual hingga 5 ribu keping di Eropa. Dan untuk mengetahui musik mereka lebih lanjut, silahkan mendengarnya secara streaming di www.myspace.com/thoriumdeathmetal.
Read More..

Tuesday, January 29, 2008

ATREYU- Lead Sails Papper Anchor Review


Tahun 2007 lalu ATREYU telah merilis dua album. Yang pertama adalah rilisan pilihan lagu-lagu terbaik mereka atau “The Best” di awal tahun sebagai tanda perpisahan mereka dengan label yang telah membesarkan nama ATREYU, Victory Records. Dan sekarang dengan “Lead Sails Paper Anchor” yang beredar via Roadrunner Records dan major label Hollywood Records, tentu hal pertama yang ada di pikiran adalah perubahan (progress) musik apa yang terjadi dari band asal New York ini?

Berbicara secara fisik maka “Lead Sails Paper Anchor” merupakan album penuh keempat ATREYU dalam lima tahun plus satu album “Best of” dan band ini selalu menunjukkan peningkatan penjualan album termasuk untuk album “Death Grip On Yesterday” yang rilis setahun lalu dimana kabarnya album tersebut telah terjual dengan lebih dari satu juta keping untuk wilayah Amerika saja.

Bergabung di major label Hollywood Records yang notabane anak perusahaan Walt Disney, bagi fans ATREYU besar kemungkinan akan tersenyum lebar untuk membeli “Lead Sails Paper Anchor” secara mudah karena sangat terbuka kemungkinan album ini juga akan beredar di Indonesia.

Lantas bagaimana musik Alex Varkatzas dkk yang kini menjadi keluarga besar Hilary Duff dan Indigo Girls? Sebuah perubahan? Pasti. Mainstream? Bisa jadi.

Saya sendiri cukup beruntung memiliki seluruh album ATREYU sehingga dapat membandingkan secara satu per satu rilisan dari yang terbaru sampai yang terlama. Jawabannya cukup mendasar dimana saya sangat tidak menyukai musik ATREYU untuk “Lead Sails Paper Anchor“. Ini satu jawaban absolut yang tak bisa ditawar dimana saya masih menyukai lagu-lagu lama mereka seperti ‘Bleeding Mascara’, ‘Ain’t Love Grand’ ataupun ‘Right Side of the Bed’.

Paling album ini hanya saya akan dengarkan satu hingga tiga kali untuk kebutuhan memberi review dan setelah itu segera menyimpan kembali CD nya untuk dijual satu waktu nanti. Tapi bila kalian adalah penggemar musik Rock ala Bon Jovi atau kalau kalian adalah fans AVENGED SEVENFOLD yang menginginkan bagian rock lebih kental, mungkin kalian akan menyukai “Lead Sails Paper Anchor“.

“Lead Sails Paper Anchor” memiliki variasi-variasi musik dengan memadukan post hardcore dan riff-riff gitar thrash metal era 80-an terutama ripping “Master of Puppets“-nya METALLICA, hal yang langsung terasa di track awal, ‘Doomsday’ dan kemudian pop punk sing-a-long gaya FALL OUT BOY ataupun SUM 41 dan bahkan balada (country) ‘Lead Sails (And A Paper Anchor)’ dimana album ini pun memberi kesempatan bagi ATREYU untuk lebih banyak ‘bernyanyi‘.

Secara keseluruhan “Lead Sails Paper Anchor” dari band glam hardcore seperti halnya AVENGED SEVENFOLD menawarkan sebelas lagu baru dimana didalamnya berisi single awal ‘Becoming the Bull’ dan ‘Blow’ yang berkolaborasi dengan Josh Todd dari BUCKCHERRY.

“Lead Sails Paper Anchor” memiliki lirik seperti kebanyak band emo dengan rasa kefrustasian namun sedikit pengecualian adalah ‘Can’t Happen Here’ yang menceritakan pandangan ATERYU untuk menolak keputusan Presiden mereka yang memerangi Irak. Satu pandangan politik ATREYU untuk mendukung penarikan militer Amerika dari tanah Irak. Ah….. whatever. Tetap saja album ini berkategori buruk!
Read More..

Monday, January 28, 2008

EVERGREEN TERRACE


Selepas dari Eulogy Recordings, beruntung EVERGREEN TERRACE bergabung di label bentukan vokalis Tim Lambesis (AS I LAY DYING) dengan nama High Impact Records untuk kemudian didistribusi secara luas via Metal Blade Records Jerman dan berharap bergabungnya mereka ke roster Metal Blade dapat meningkatkan karir band yang mengadopsi nama jalan di film kartun The Simpson ini.

Terbentuk di akhir tahun 1999 di daerah Jacksonville, Florida, EVERGREEN TERRACE muncul dengan paduan musik metal, hardcore dan punk yang mengantar mereka sebagai salah satu tonggak utama munculnya melodic hardcore. Riff-riff gitar yang banyak dimainkan oleh band-band hardcore kemudian paduan vokal scream dan singing untuk menemukan bentuk tersendiri yang jelas berbeda dari apa yang ditampilkan band-band emo.

Hal ini jugalah yang mereka tonjolkan di album terbaru bertitel “Wolfbiker” dengan konsep lirik yang justru terdengar lebih serius setidaknya bila membandingkan pada rilisan mereka di tahun 2004 “Writers Block” dimana ketika itu mereka sepertinya sedang bingung untuk berkreativitas lebih dan hanya merilis album yang dipenuhi gaya pengkoveran termasuk lagu ‘Sunday Bloody Sunday’ milik U2 dan ‘The Kids Aren’t Allright’ milik THE OFFSPRING, ‘Zero’ SMUSHING PUMKINS dan beberapa lainnya.

Kali ini “Wolfbiker” seakan ingin menyampaikan pandangan mereka terhadap dilema atau prahara hidup dimana kita harus dapat memilih hal terbaik bagi hidup sendiri dengan mempertahankan apa yang kita percayai, serta motivasi bagaimana cara membuat diri kita menjadi lebih hidup. Hal-hal inilah yang tertuang hampir disetiap lagu baru mereka.

Dan seperti yang sampaikan sebelumnya, keindahan utama dari EVERGREEN TERRACE adalah paduan scream dan singging dimana Andrew Carey yang juga vokal di band ini menanggungjawabi bagian scream dan gitaris mereka, Craig Channey menanggungjawabi bagian singing. Bedanya EVERGREEN TERRACE malah terdengar tidak menjadi mendayu dan bahkan mereka justru terdengar menjadi enerjik.

Bagi penyuka scream vokal ala IGNITE dan jika pernah mendengar nama LOVE IS RED sebelumnya, barangkali album ini dapat memuaskan kalian karena EVERGREEN TERRACE memiliki drummer Kyle Mims yang juga adalah drummer LOVE IS RED.
Read More..

NASUM Akan Rilis Album Terakhir


Salah satu legenda grindcore dunia dengan lirik politik yang kental, NASUM akan merilis album terakhir mereka sebelum bubar terkait dengan meninggalnya gitaris sekaligus vokalis mereka, Mieszko Talarczyk akhir tahun 2004 lalu akibat tsunami. Ketika itu vokalis berdarah Polandia tersebut tengah berlibur ke Thailand bersama pacarnya.

Rencananya album terakhir mereka ini akan dirilis di tahun 2008 seperti yang disampaikan oleh drummer mereka, Anders Jakobson:

“Benar adanya kalau kami akan merilis album terakhir NASUM di tahun ini. Album baru kami akan berisi rekaman live ketika kami berada di Jepang tahun 2004 kemarin dan juga album split bersama NAPALM DEATH.

“Album kami akan dirilis oleh Relapse Records dan beredar pada 4 Maret mendatang.”

NASUM dibentuk di tahun 1992 dari janin band goregrind NECRONY yang sama-sama berisi Anders Jakobson (gitar) dan Rickard Alriksson (drums/vokal).
Read More..

Sunday, January 27, 2008

WITHIN TEMPTATION


tak bisa dipungkiri pengaruh EVANESCENCE mengusung gothic membuat pengaruh kuat bagaimana gothic kini menjadi lebih famous dan uniknya beberapa band yang lebih dahulu mengusung musik gothic daripada EVANESCENCE justru ingin memanfaatkan pasar gothic yang telah ada walau sifatnya harus lebih ngepop dan lebih bersahabat pada pasar mainstream.

Hal ini juga yang akan terasa baik di album terbaru milik LACUNA COIL maupun WITHIN TEMPTATION. Musik gothic yang dengan balutan nuansa yang lebih nge-pop dan rhytem nu metal.

Uniknya, meski Sharon den Adel sempat membantah hal demikian, namun bagaimanapun mereka kini terdengar mirip dengan EVANESCENCE apalagi dengan single awal ‘What Have You Done’ featuring Keith Caputo yang merupakan vokalis band post metal LIFE OF AGONY.

Sesaat kita akan berdejavu mendengarkan ‘Bring Me To Life’-nya EVANESCENCE. Bedanya, WITHIN TEMPATION memadukan musik mereka dengan unsur opera vokal dan symphonic dengan kekuatan sang suami istri, Robert Westerhold di gitar dan Sharon den Adel pada vokal.

Tahun lalu, mereka didaulat sebagai band Belanda yang penjualan albumnya paling laku di luar negara mereka sendiri.
Read More..

NIGHTWISH Umumkan Vokalis Baru



Oktober 2005, salah satu vokalis terbaik band gothic metal Tarja Turunen keluar dari NIGHTWISH yang membuat beberapa orang penggemar gothic dan NIGHTWISH bertanya-tanya siapakah yang akan menjadi vokalis wanita baru di grup tersebut.

Dan akhirnya secara resmi NIGHTWISH yang berasal dari Finlandia ini mengumumkan pengganti Tarja Turunen adalah Anette Olzon yang sebelumnya menjadi vokalis di band rock Swedia, ALYSON AVENUE.

Anette Olzon inilah yang mengisi vokal untuk single terbaru NIGHTWISH, “Eva” yang dirilis 25 Mei 2007 via Spinefarm Records dan single “Eva” nantinya akan menjadi salah satu materi baru NIGHTWISH untuk rilisan album terbaru mereka setelah merilis “Once” di tahun 2004.
Read More..

Saturday, January 26, 2008

the police


Kelompok berisi tiga orang ini menjadi begitu besar serta menghidupkan musik dunia di era 80-an. Dengan menge-tengahkan bentuk-bentuk musik yang terlihat sederhana tapi dimainkan dengan skill prima dari ketiga personelnya, men-jadikan kelompok ini berhasil mempengaruhi musik dimana-mana. Musik mereka yang dibilang sederhana dengan - basic musik reggae - itu merasuki begitu banyak telinga dan hati penggemar musik di seantero jagad, menjeratnya, lalu kemudian mengikat mereka semua. Erat, rapat!

Ketiganya menyuguhkan racikan musik dari berbagai bahan, reggae, pop, rock, fusion bahkan ska, dan jenis terakhir inilah yang mencuat dan bisa mendunia pada era tersebut. Dan popularitas yang mendunia direnggut mereka dalam waktu hanya beberapa tahun dan hanya lewat beberapa album saja!

Lantas ketika ketiganya sedang berada di puncak popularitasnya, tiba-tiba saja nama mereka tertelan bumi. Hilang le-nyap begitu saja! Publik musik dunia terus memendam harapan untuk menikmati kebersamaan mereka lagi dan meng-hasilkan musik-musik sederhana tapi ‘complicated’ tahun ke tahun, bahkan sampai sekarang! Nyatanya, harapan memang sebaiknya dipendam terus dulu, entah kapan waktunya, mereka bersepakat untuk naik panggung bareng lagi.

Sementara ini, kita semua ‘hanya’ bisa menyimak berbagai hasil musik dahsyat masing-masing pada berbagai proyek musik pribadinya. Baik itu Sting, Andy Summer maupun Stewart Copeland. Inilah perjalanan sang legenda yang musiknya bersahaja, The Police !



Awal terbentuknya grup papan atas Inggris ini adalah saat Gordon Matthew Sumner yang kemudian dikenal dengan nama Sting bertemu dengan Stewart Copeland. Pertemuan pada tahun 1976 itu terjadi saat Stewart kebetulan sedang menonton pertunjukan Sting. Saat itu Sting masih menjadi gitaris Last Exit, kelompok jazz combo. Sedangkan Stewart yang asal Alexandria, Mesir adalah drummer handal Curved Air, sebuah band rock progressive. Keduanya mulai latihan bareng dan kemudian merekrut Henri Padovanni, yang punya nama asli Corsica untuk mengisi posisi gitar. Jadi, jazzer bertemu progresif rocker, sebuah pertemuan kolaborasi yang sedari awalnya sudah menunjukkan gelagat bakal menghasilkan sesuatu yang dahsyat kelak.
Read More..