MADBALL adalah satu dari sedikit veteran hardcore yang tersisa sekarang ini dan mereka terbentuk dari satu band projekan dua bersaudara Freddy Cricien dan vokalis AGNOSTIC FRONT, Roger Mirret.
Kerja keras yang dirintis sejak awal 80-an hingga akhirnya MADBALL dan AGNOSTIC FRONT menjadi bagian utama scene hardcore terbesar di planet yang semakin panas ini, New York Hardcore.
Tak kurang delapan album penuh telah mereka hasilkan sejak merilis debut album penuh “Droppin’ Many Suckers” di tahun 1992 dan kini “Infiltrate the System” yang dirilis oleh Ferret Records di Amerika dan I Scream Records untuk wilayah Eropa kedengarannya lebih berat daripada album-album mereka sebelumnya seperti “Set It Off” dan “Demonstrating My Style”.
Satu pembuktian nyata bahwa musik trendi dan zaman tidak merubah mereka yang memang pionir di genre hardcore untuk mempengaruhi kelahiran band-band hebat lainnya seperti TERROR ataupun COMEBACK KID.
“Infiltrate the System” membuktikan kedigdayaan MADBALL yang kini sedang menuju dekade ketiga mereka terbentuk.
Bagi fans lama, album baru ini tidak akan begitu terdengar asing karena mereka membawa album ini seperti yang kita dengar di album-album lawas mereka.
Lagu ‘No Escape’ dan ‘The Messanger’ adalah dua contoh utama.
Secara keseluruhan album ini menawarkan 13 lagu masih dengan kebanggaan sebagai bagian scene hardcore New York seperti yang mereka sampaikan di lagu ‘Stand Up NY’ sekaligus nomor pamungkas mereka.
Selain memiliki lirik-lirik kebanggaan sebagai band hardcore yang kebanyakan berbicara tentang friendship dan kultur sosial, MADBALL melanjutkan ciri mereka untuk tetap menyampaikan pesan atau pandangan politik melalui musik.
Sebagai contoh dengarkan lagu-lagu seperti ‘Revolt’, ‘Set Me Free’ ataupun juga ‘Liberty or Death’.
Sementara lagu ‘No Escape’ secara tegas ditujukan kepada salah satu anggota band hardcore SLAPSHOT. Permusuhan yang saling lontar lewat lirik dan musik.
Read More..
Sunday, March 23, 2008
MADBALL
Posted by
ciblek
at
8:58 AM
0
comments
Wednesday, March 19, 2008
BLINDSIDE
Apa yang coba disampaikan dari satu sisi terang sebuah band christian post hardcore asal Swedia yang dibentuk di tahun 1994? Dan apa pula yang dimaksud oleh mereka pada depresi keindahan? Cahaya karir mereka kemudian semakin berpijar ketika bergabung bersama satu label christian, Tooth and Nail Records dengan merilis debut album di tahun 1997 yang kemudian dilanjutkan pada tahun 2002 berpindah label menuju Elektra Records untuk merilis “Silenceâ€.
Dua tahun kemudian masih bersama Elektra Records, sisi terang atau yang lebih enak untuk didengar kita sebut saja dengan BLINDSIDE kembali merilis album baru yang kali ini diberi titel “About A Burning Fire†hingga kemudian di tahun 2005 BLINDSIDE keluar dari Elektra Records dan bergabung ke DRT Entertainment guna merilis album terbaru mereka sekaligus menjadi album penuh kelima. Kali ini mereka memberi titel “The Great Depressionâ€. Inilah yang saya maksud dengan sisi terindah tadi. Dengan “The Great Depressionâ€, band ini kemudian melakukan tur dengan beberapa band hebat mainstream seperti LINKIN PARK dan HOOBASTANK.
“The Great Depression†dirilis dengan kover yang bergaya oldschool dimana mereka menawarkan musik seperti perpaduan antara DEFTONES, JIMMY EAT WORLD dan juga MEWITHOUTYOU. Mereka juga memasukkan elemen scream voice ke dalam musik post hardcore yang mereka usung. Selain itu kalian juga akan menemukan bagian elektronik (sampling) yang dipadu pada elemen jazz. Ini akan langsung dapat kalian temui ketika track pertama dimulai, ‘Heartattack’. Yah lagu tersebut menjadi lagu pertama setelah ‘The Great Depression’ lebih tepat disebut sebagai intro.
Berbicara tentang lirik, saya kembali mengingatkan kalau BLINDSIDE adalah satu band christian post hardcore maka tidak heran kalau lirik mereka pun cukup dominan dibumbui oleh khotbah-khotbah rohani walau terdengar seperti penyampaian secara pribadi dari pengalaman yang mereka jalani.
Dengar saja track seperti ‘Ask Me Now’ dan juga ‘My Alibi’ untuk menambah koleksi kumpulan catatan rohani sebagai air kehidupan. Namun selain itu, BLINDSIDE juga memiliki beberapa pandangan sosial yang mereka tumpahkan pada ‘We Are The Follow’ dan juga ‘We’re All Going To Die’.
Lirik menggugah lain bisa ditemukan di lagu ‘Yemkela’ dimana mereka menceritakan tentang kehidupan seorang anak laki-laki Afrike berumur 10 tahun yang dinyatakan terinfeksi virus HIV dan secara musik, ‘Yemkela’ menawarkan progress chord yang cukup agresif.
Read More..
Posted by
ciblek
at
12:27 AM
0
comments
Monday, March 10, 2008
AVENGED SEVENFOLD
Bukan tugas mudah bagi AVENGED SEVENFOLD dalam menanggung beban atas keberhasilan mereka menjadi salah satu newcomer band papan atas internasional yang sukses sekarang ini.
Dan semuanya harus ditunjukkan dalam album terbaru mereka dengan catatan harus lebih berhasil daripada rilisan “City of Evils” di tahun 2005 dengan proses pembuatan album yang memiliki jadwal tur yang lebih padat untuk tampil di belahan benua termasuk manggung di Indonesia dan Thailand baru-baru ini.
Jalan yang paling singkat mungkin adalah dengan membuat lagu yang terdengar lebih komersil atau lebih familiar di pasar mainstream.
Dan AVENGED SEVENFOLD sangat mengamini kondisi tersebut. Lihat saja bagaimana mereka sadar untuk tidak ingin menentang market yang telah mereka peroleh.
Itu sebabnya album ini seperti sekuel dari “City of Evil” dimana kekuatan utama AVENGED SEVENFOLD masih pada duet gitaris Synister Gates dan Zacky Vengeance serta warna vokal M. Shadows yang mendapat pengaruh utama dari Axl Roses (GUNS N’ ROSES) dan Phil Anselmo (PANTERA), apalagi di single kedua, ‘Scream’.
Meski kekuatan utama ada pada gitaris dan vokalis, namun bukan berarti menganggap remeh kontribusi drummer The Rev yang terkadang menjadi backing vokal.
Dimulai dengan kebingungan mereka dalam memilih judul album, kemudian kover album yang sangat sederhana tinggal membalikkan warna dari kover album kedua, “Waking the Fallen” hingga tidak ditemukannya progress musik.
Yah, mereka tentu saja tidak ingin mengambil resiko keluar dari jalur eksploitasi ini. Bisa-bisa malah karir mereka yang terbunuh dengan cepat nantinya.
Sebagai pembuka ada single awal ‘Critical Acclaim’ dengan menempatkan instrumen orgen sebagai intro. Lagu yang langsung menunjukkan style musik mereka untuk mengingatkanmu pada satu album sebelumnya. Hanya kali ini dengan sedikit lebih epic.
Bedanya disini lebih banyak mendapat bantuan vokalis wanita yang salah satunya ada Shanna Crooks.
durasi lagu mereka yang kali ini terbilang normal kecuali pada ‘A Little Peace of Heaven’ yang sebenarnya justru membutuhkan banyak waktu untuk membicarakan surga dengan durasi lebih dari delapan menit sekaligus menjadi lagu dengan durasi terpanjang album ini.
Belum lagi lagu ini seperti satu karangan fiksi murid sekolah dasar untuk cerita bagaiman setiap orang saling bunuh untuk tanpa alasan apa lagi mendengarkan lagu terakhir, ‘Dear God’ yang merupakan satu balada country yang sama dengan lagu ‘Seize the Day’ malah kali ini muncul dengan versi yang lebih lembut dan lebih membosankan.
Konsekuensi dari padatnya jadwal manggung yang bukan untuk wilayah Amerika saja serta tentunya tekanan dari pihak major label bagi band ini.
Tidak ada alasan bagi major label untuk tidak segera melakukan eksploitasi pada AVENGED SEVENFOLD, namun jika kalian adalah fans baru Shadows dkk dan kalian menyukai ‘City of Evils’, maka besar kemungkinan kalian juga akan suka pada album ini.
Read More..
Posted by
ciblek
at
10:45 AM
0
comments