Wednesday, March 19, 2008

BLINDSIDE


Apa yang coba disampaikan dari satu sisi terang sebuah band christian post hardcore asal Swedia yang dibentuk di tahun 1994? Dan apa pula yang dimaksud oleh mereka pada depresi keindahan? Cahaya karir mereka kemudian semakin berpijar ketika bergabung bersama satu label christian, Tooth and Nail Records dengan merilis debut album di tahun 1997 yang kemudian dilanjutkan pada tahun 2002 berpindah label menuju Elektra Records untuk merilis “Silence”.

Dua tahun kemudian masih bersama Elektra Records, sisi terang atau yang lebih enak untuk didengar kita sebut saja dengan BLINDSIDE kembali merilis album baru yang kali ini diberi titel “About A Burning Fire” hingga kemudian di tahun 2005 BLINDSIDE keluar dari Elektra Records dan bergabung ke DRT Entertainment guna merilis album terbaru mereka sekaligus menjadi album penuh kelima. Kali ini mereka memberi titel “The Great Depression”. Inilah yang saya maksud dengan sisi terindah tadi. Dengan “The Great Depression”, band ini kemudian melakukan tur dengan beberapa band hebat mainstream seperti LINKIN PARK dan HOOBASTANK.

“The Great Depression” dirilis dengan kover yang bergaya oldschool dimana mereka menawarkan musik seperti perpaduan antara DEFTONES, JIMMY EAT WORLD dan juga MEWITHOUTYOU. Mereka juga memasukkan elemen scream voice ke dalam musik post hardcore yang mereka usung. Selain itu kalian juga akan menemukan bagian elektronik (sampling) yang dipadu pada elemen jazz. Ini akan langsung dapat kalian temui ketika track pertama dimulai, ‘Heartattack’. Yah lagu tersebut menjadi lagu pertama setelah ‘The Great Depression’ lebih tepat disebut sebagai intro.

Berbicara tentang lirik, saya kembali mengingatkan kalau BLINDSIDE adalah satu band christian post hardcore maka tidak heran kalau lirik mereka pun cukup dominan dibumbui oleh khotbah-khotbah rohani walau terdengar seperti penyampaian secara pribadi dari pengalaman yang mereka jalani.

Dengar saja track seperti ‘Ask Me Now’ dan juga ‘My Alibi’ untuk menambah koleksi kumpulan catatan rohani sebagai air kehidupan. Namun selain itu, BLINDSIDE juga memiliki beberapa pandangan sosial yang mereka tumpahkan pada ‘We Are The Follow’ dan juga ‘We’re All Going To Die’.

Lirik menggugah lain bisa ditemukan di lagu ‘Yemkela’ dimana mereka menceritakan tentang kehidupan seorang anak laki-laki Afrike berumur 10 tahun yang dinyatakan terinfeksi virus HIV dan secara musik, ‘Yemkela’ menawarkan progress chord yang cukup agresif.

No comments: